Kolesistektomi laparoskopi adalah prosedur bedah minimal invasif untuk mengangkat kantung empedu. Metode ini menggunakan beberapa sayatan kecil dan telah menjadi standar di seluruh dunia untuk mengatasi masalah kantung empedu, seperti batu empedu.
Prosedur kolesistektomi laparoskopi
- Persiapan: Pasien akan dibius total agar tidak merasakan sakit selama operasi.
- Pembuatan sayatan: Dokter bedah membuat beberapa sayatan kecil (sekitar 1â2 cm) di perut, biasanya di dekat pusar.
- Pengembangan perut: Gas karbon dioksida (CO2) dipompa ke dalam rongga perut untuk mengembangkan area tersebut, sehingga dokter memiliki ruang pandang dan ruang gerak yang cukup untuk melakukan operasi.
- Pemasangan alat: Sebuah tabung tipis yang dilengkapi kamera kecil (laparoskop) dimasukkan melalui salah satu sayatan. Alat bedah lainnya dimasukkan melalui sayatan lain.
- Pengangkatan kantung empedu: Dokter bedah memantau monitor video untuk melihat bagian dalam perut, lalu memotong dan mengangkat kantung empedu dengan hati-hati.
- Penyelesaian: Setelah kantung empedu diangkat, alat-alat dikeluarkan dan sayatan ditutup menggunakan jahitan atau perekat khusus.
Efek samping
- Diare: Setelah kantung empedu diangkat, empedu akan langsung mengalir dari hati ke usus kecil lebih sering, yang dapat menyebabkan diare sementara.
- Perut kembung dan nyeri: Gas CO2 yang digunakan selama prosedur dapat menyebabkan perut kembung, nyeri pada bahu, atau ketidaknyamanan sementara.
- Nyeri dan memar di area sayatan: Ini adalah efek samping yang umum terjadi dan akan mereda seiring waktu.
- Mual dan muntah: Beberapa pasien mengalami mual setelah operasi, yang dapat diatasi dengan obat-obatan.
- Infeksi luka: Risiko infeksi selalu ada pada setiap prosedur bedah, tetapi lebih rendah pada operasi laparoskopi dibandingkan operasi terbuka.
- Kerusakan organ atau pembuluh darah: Meskipun jarang terjadi, komplikasi serius seperti cedera pada saluran empedu atau organ lain dapat terjadi.
- Penyakit kuning: Segera periksakan diri ke dokter jika kulit dan mata Anda menguning, karena ini bisa menjadi tanda komplikasi.
Pemulihan
- Di rumah sakit: Sebagian besar pasien dapat pulang pada hari yang sama atau sehari setelah operasi.
- Di rumah: Pasien disarankan untuk menghindari aktivitas berat selama 1-2 minggu. Pemulihan total biasanya memakan waktu sekitar 4-6 minggu.
- Pola makan: Pasien perlu menyesuaikan pola makan, terutama dalam hal mengonsumsi lemak. Dokter atau ahli gizi dapat memberikan panduan khusus.
- Kontrol: Pasien perlu melakukan kontrol rutin dengan dokter untuk memantau proses pemulihan.
Penting: Jika Anda mengalami nyeri hebat yang tidak membaik dengan obat, demam tinggi, atau penyakit kuning, segera hubungi dokter.